Selasa, 07 April 2015

Semantik dan Sintak

Refleksi Kuliah ketujuh Mata Kuliah Pengembangan Learning Trajectory Pendidikan Dasar
Dosen Pengampu Prof. Dr. Marsigit
Rabu, 1 April 2015


Dalam bahasa ada dua hal yang perlu dipahami yaitu sematik dan sintak. Sematik itu adalah maknanya, sedangakan sintak itu adalah kerangkanya. Kehidupan jika dibongkar hanya terdapat dua hal saja yaitu sematik dan sintak. Sematik yang ada dibumi, sintak yang ada di langit. Yang terlihat adalah sintak. Bahwa sebenar-benar diri manusia adalah pikiran, amal, tindakan, yang terlihat sama wadahnya saja, tetapi isinya berbeda.
Dalam konteks perkuliahan, Prof. Marsigit berperan sebagai fasilitator, memfasilitasi mahasiswa dengan memberikan referensi. Tugas tersebut merupakan tugas yang utama baik bagi dosen maupun guru. Pendidik, baik dosen maupun guru merupakan pelayan bagi siswanya. Melayani kebutuhan-kebutuhan siswa. Landasan atau dasar sebagai fasilitator ini berdasarkan teori-teori belajar seperti teori Vygotski. Teori ini juga sejalan dengan teori dari Ki Hajar Dewantara yaitu ing madya mangun karsa yaitu peran guru sebagai fasilitator.
Berkaitan dengan referensi yang disajikan satu sama lainnya saling berhubungan. Misalnya, problem based learning sangat berkaitan erat dengan kontruktivisme. Oleh sebab itu, referensi yang disajikan sebagai dasar tugas harus dibaca dan dipahami dengan baik. Sintak jika referensi tidak dibaca, semantik jika referensi dibaca dan berusaha memahami dengan sunguh-sunguh. Dalam referensi juga disisipkan video yang dapat menampilkan hal nyata dari teori-teori yang perlu dipelajari.
Sebagai seorang calon magister tentu harus memiliki kemampuan yang baik. Tidak terhalang apapun, termasuk halangan dalam berbahasa. Oleh karena itu, setiap orang dengan gelarnya masing-masing harus memiliki kapasitas kemampuan yang sesuai dengan wadahnya. Dalam meraih gelarnya harus dengan usaha yang sungguh-sungguh sehingga semuanya akan memberi kebermanfaat bagi semua.
Kreativitas dalam menghadapi persoalan dapat dilakukan dengan mudah apabila dilandasi perasaan gembira. Sehingga tidak heran dua orang yang sedang memadu kasih begitu kreatifnya. Oleh karena itu, perasaan senang harus dikondisikan terlebih dahulu dalam setiap kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan akan menjadikan semua menjadi nyaman.

Direfleksikan oleh:
Ratna Winahyu Hadiyanti
14712251007

Pendidikan Dasar Konsentrasi Praktisi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar