Refleksi
Kuliah ketujuh Mata Kuliah Pengembangan Learning Trajectory Pendidikan
Dasar
Dosen
Pengampu Prof. Dr. Marsigit
Rabu, 1 April 2015
Dalam bahasa ada dua hal yang perlu dipahami yaitu
sematik dan sintak. Sematik itu adalah maknanya, sedangakan sintak itu adalah kerangkanya. Kehidupan jika dibongkar hanya terdapat dua hal saja yaitu sematik
dan sintak. Sematik yang ada dibumi, sintak yang ada di langit.
Yang terlihat adalah sintak. Bahwa
sebenar-benar diri manusia adalah pikiran, amal, tindakan, yang terlihat sama
wadahnya saja, tetapi isinya berbeda.
Dalam konteks perkuliahan, Prof. Marsigit berperan
sebagai fasilitator, memfasilitasi mahasiswa dengan memberikan
referensi.
Tugas tersebut merupakan tugas yang utama baik bagi dosen maupun guru. Pendidik, baik dosen maupun guru merupakan pelayan bagi
siswanya. Melayani kebutuhan-kebutuhan siswa. Landasan atau dasar
sebagai fasilitator ini berdasarkan teori-teori belajar seperti teori Vygotski.
Teori ini juga sejalan dengan teori dari Ki Hajar Dewantara yaitu ing madya mangun karsa yaitu peran guru
sebagai fasilitator.
Berkaitan dengan referensi yang disajikan satu sama
lainnya saling berhubungan. Misalnya, problem based learning sangat
berkaitan erat dengan kontruktivisme. Oleh sebab itu, referensi yang disajikan
sebagai dasar tugas harus dibaca dan dipahami dengan baik. Sintak jika
referensi tidak dibaca, semantik jika referensi dibaca dan berusaha memahami
dengan sunguh-sunguh.
Dalam referensi juga disisipkan video yang dapat menampilkan hal nyata dari
teori-teori yang perlu dipelajari.
Sebagai seorang calon magister tentu harus memiliki
kemampuan yang baik. Tidak
terhalang apapun, termasuk halangan dalam berbahasa. Oleh karena itu, setiap
orang dengan gelarnya masing-masing harus memiliki kapasitas kemampuan yang
sesuai dengan wadahnya. Dalam meraih gelarnya harus dengan usaha yang sungguh-sungguh
sehingga semuanya akan memberi kebermanfaat bagi semua.
Kreativitas
dalam menghadapi persoalan dapat dilakukan dengan mudah apabila dilandasi perasaan gembira. Sehingga tidak heran dua orang yang
sedang memadu kasih begitu
kreatifnya. Oleh karena itu, perasaan senang harus dikondisikan terlebih dahulu
dalam setiap kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar
yang menyenangkan akan menjadikan semua menjadi nyaman.
Direfleksikan
oleh:
Ratna
Winahyu Hadiyanti
14712251007
Pendidikan
Dasar Konsentrasi Praktisi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar