Selasa, 14 April 2015

Learning dan Teaching Trajectory


Refleksi Kuliah kedelapan Mata Kuliah Pengembangan Learning Trajectory Pendidikan Dasar
Dosen Pengampu Prof. Dr. Marsigit
Rabu, 8 April 2015

“Penuhilah dirimu dengan doa dan ikhtiar”
Prof. Marsigit





Foto Perkuliahan Pertemuan ke delapan di R. 200B Gedung lama Pascasarjana UNY



Direfleksikan oleh:
Ratna Winahyu Hadiyanti
14712251007
Pendidikan Dasar Konsentrasi Praktisi


Learning dan Teaching Trajectory selalu berdampingan dan melengkapi. Secara filsafati, learning dan teaching trajectory dapat dipisahkan oleh garis imajiner. Learning dan Teaching Trajectory merupakan pasangan selayaknya pasangan spiritual-material. Learning Trajectory merupakan lintasan atau jalan dalam mengantarkan siswa belajar, dari hal ini menjawab bagaimana siswa belajar. Komponen yang dapat mendukung kegiatan ini yaitu dokumen resmi. Dokumen resmi itu dapat dikatakan formalnya, antara lain UU 1945, UU, PP, kurikulum, silabus, RPP, LKS, dan lain-lain yang kesemuanya disebut perangkat. Apabila dalam membelajarkan siswa seorang guru hanya berpedoman pada perangkat pembelajaran saja berarti guru tersebut masih berada dalam tahap pekerja “tukang”. Sedangkan guru yang baik dan profesional harus mengetahui setiap tingkatan di atasnya yaitu sesuatu yang dapat dipercaya (akuntabel). Guru yang baik adalah guru yang dapat mengajar dengan baik (Teaching Trajectory).
Menurut Prof. Marsigit dalam perkuliahan yang diselenggarakan pada hari Rabu tanggal 8 April 2015, guru yang baik berarti guru yang dapat menerjemahkan makna Learning dan Teaching Trajectory. Kegiatan ini dapat terwujud dengan cara membaca banyak referensi dari berbagai sumber pengetahuan seperti buku, bahan ajar, blog, jurnal, dan lain-lain. Membaca di sini bukan hanya asal membaca, namun harus dipahami setiap maknanya sehingga guru akan semakin mengerti dan memahami dalam menyikapi setiap permasalahan di dunia. Dalam bersikap setiap guru harus dapat menunjukkan sikap sopan santun. Sikap sopan santun ini merupakan pencitraan bahwa guru sudah dapat mengerti hermenitika kehidupan. 
Guru yang dapat mengerti hermenitika kehidupan dapat membangun Learning Trajectory dan menerapkan dalam Teaching Trajectory. Dalam membangun Learning Trajectory dan menerapkannya ke dalam Teaching Trajectory membutuhkan proses. Proses tersebut diawali dari cara mendapatkan ilmu pengetahuan dan mengaplikasikannya dalam kegiatan pembelajaran. Selanjutnya cara untuk mendapatkan Learning Trajectory dapat diperoleh dari kita belajar dan banyak membaca. Selain hal tersebut juga berasal daripegalaman yang kita peroleh kemudian diaplikasikan ke dalam Teaching Trajectory yaitu bagaimana cara mengajarkannya kepada siswa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar