Refleksi
Kuliah kedua Mata Kuliah Pengembangan Learning Trajectory Pendidikan Dasar
Dosen
Pengampu Prof. Dr. Marsigit
Rabu,
18 Februari 2015
Hermeneutika berasal dari
Yunani. Berasal dari mitologi Yunani yaitu Dewa Hermes yang dapat mendengar
bisikan Tuhan. Hermeneutika dapat diartikan menjadi terjemahan dan menerjemahkan atau
interpretasi makna. Hermenetika kehidupan dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar Hermenetika Hidup
Dari gambar di atas, garis
lingkaran menggambarkan bahwa ada siklus yang berulang-ulang. Seperti hari
Senin, seminggu kemudian akan bertemu hari Senin. Bulan Desember, setahun
kemudian akan bertemu bulan Desember lagi.
Selanjutnya makna garis
miring, menunjukkan bahwa waktu yang terus maju dan tidak dapat terulang
kembali. Contohnya, tanggal 18 Februari 2015 tidak akan terulang lagi kemudian.
Hermeneutika Hidup seperti
layaknya spiral, yang berasal dari lingkaran yang ditarik. Siklus yang terus
berputar dan selalu melangkah ke depan. Apabila ditarik garis lurus ke atas
menjadi firman Tuhan yang bersifat abadi. Semua adalah milikNya dan akan
kembali padaNya.
Dalam proses belajar
mengajar, guru juga harus dapat menerjemahkannya. Antara guru dan siswa harus
ada interaksi. Guru harus bisa menerjemahkan konsep ilmu menjadi fakta agar
dapat mudah dimengerti siswa. Hermenetika yang merupakan membangun hidup dapat
terjalin antara guru dan siswa. Hermenetika tersebut dapat diartikan dengan
silaturahim. Salah satu manfaat dari silaturahim tersebut yakni akan menambah
ilmu baru.
Kegiatan yang dilakukan
oleh siswa dalam membangun hidup harus berdasarkan pengalaman. Dari pengalaman
dan silaturahim tersebut akan menumbuhkan daya intuisi siswa. Daya intuisi
tersebut yang akan menuntun siswa lebih bernurani. Itulah pentingnya
hermenetika dalam pembelajaran. Untuk melahirkan generasi-generasi emas yang
berilmu dan bernurani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar