Refleksi
Kuliah perdana Mata Kuliah Pengembangan Learning Trajectory
Dosen
Pengampu Prof. Dr. Marsigit
Rabu,
11 Februari 2015
Salah
satu kewajiban seorang anak usia sekolah adalah belajar. Setiap orang tua
menghendaki anaknya untuk belajar dengan giat. Pada umumnya orang tua
menganggap apabila anaknya belajar dengan giat maka anaknya akan berhasil dan
meraih prestasi gemilang. Anggapan semacam itu menuntut semua anak untuk
menghabiskan waktunya untuk belajar dan belajar. Alih-alih untuk meraih hasil
belajar maksimal, orang tua memasukkan anaknya ke lembaga bimbingan belajar dan
les privat. Hal itu dilakukan agar anaknya intens dalam belajar. Dari hal
tersebut akan membuat pandangan negatif pada anak karena anak akan menganggap
bahwa belajar itu melelahkan dan menghabiskan waktu.
Sebenarnya
apabila ditelisik, belajar yang maksimal tak hanya dilakukan di lembaga-lembaga
bimbingan belajar saja. Apabila seorang anak sudah jatuh cinta dengan belajar,
anak akan mencapai High Order Thinking (HOT) dan melakukan kegiatan belajar
sebagai kebiasaannya. Bagaimanakah cara agar anak dapat jatuh cinta dengan
belajar? Itu semua menjadi tantangan bagi para pendidik untuk menumbuhkan rasa
cinta pengetahuan bagi anak.Seorang guru harus mengetahui bagaimana siswa
belajar serta guru harus bisa menumbuhkan motivasi anak untuk belajar sehingga
anak jatuh cinta dengan belajar.
Namun
menumbuhkan motivasi belajar anak tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Seorang guru harus punya bekal dan kreatif memanfaatkan segala hal pendukung
kegiatan pembelajaran. Guru juga harus bisa memberikan terobosan baru dengan
memanfaatkan teknologi untuk kegiatan proses belajar mengajar. Dengan
inovasi-inovasi kegiatan pembelajaran akan memberikan iklim yang menyenangkan
bagi siswa karena siswa tidak merasa jenuh bahkan siswa akan tergugah rasa
ingin tahunya sehingga siswa akan termotivasi untuk belajar.
Dalam
mengembangkan inovasi-inovasi pembelajaran, seorang guru harus memiliki banyak
pengetahuan. Guru harus membuka cakrawala dengan membaca banyak hal untuk
mencerdaskan dan meningkatkan kompetensi yang dimilikinya. Kompetensi akan
menjadi meningkat apabila diawali dengan niat yang kuat. Setelah niat harus
diiringi dengan sikap yang tepat. Guru juga harus memiliki keterampilan dalam
mengelola proses kegiatan belajar mengajar. Keterampilan-keterampilan seorang
guru pastinya juga harus dilandasi ilmu pengetahuan. Dari semua rangkaian
tersebut akan menjadikan guru semakin berpengalaman.
Seorang
guru harus memiliki asumsi adult learned,
yang terdiri dari motivasi, bersikap mandiri, rasa ingin tahu, mampu
beradaptasi, adopsi, memanfaatkan ilmu, membangun hidup. Dari bekal asumsi
tersebut, seorang guru akan lebih terampil menyikapi permasalahan yang timbul.
Guru juga akan lebih terampil dalam menerjemahkan hal-hal yang berkaitan dengan
keberhasilan kegiatan proses belajar mengajar serta kreatif dalam mencari
terobosan untuk menciptakan proses belajar mengajar yang menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar