Oleh
Ratna Winahyu Hadiyanti
NIM. 14712251007
Pendidikan Dasar Konsentrasi Praktisi
Refleksi
Lesson Study di SDN Sodo Gunung Kidul
pada
hari Sabtu tanggal 23 Mei 2015
dengan
Guru Model Sri Indhah S., S.Pd & Wulan Setyaningsih, S. Pd.
“Orang
terlahir di dunia itu dipercaya~~Prof. Dr. Marsigit, M.A”
Pada hari Sabtu tanggal 23
Mei 2015 diadakan open class di SDN Sodo Gunung Kidul. Kegiatan ini berlangsung
di kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa. Open class diselenggarakan
dalam rangka Lesson Study yang bertujuan untuk membuka keberhasilan dalam
pembelajaran, karena dalam model lesson study bukan guru model saja yang tahu
kelemahan, kekurangan, dan kelebihan dari kegiatan pembelajaran. Namun dari kegiatan
lesson study dapat diketahui unsur-unsur mana yang harus dibenahi dan unsur apa
yang harus segera dipenuhi. Sehingga kekurangan-kekurangan akan segera dipenuhi
dan kelebihan-kelebihan akan dipertahankan guna mencapai tujuan ideal
pembelajaran yang diharapkan.
Lesson study merupakan salah
satu upaya pembinaan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan oleh
sekelompok guru secara kolaboratif dan sustainable, dalam merencanakan,
melaksanakan, mengobservasi dan melaporkan hasil pembelajaran.
Kegiatan lesson study di SDN
Sodo di Gunung Kidul disambut baik oleh kalangan praktisi pendidikan di wilayah
Gunung Kidul. Acara ini disambut baik oleh Kepala Dinas Pendidikan Gunung
Kidul, Kepala UPT dan Pengawas Wilayah SDN Sodo, serta Kepala Sekolah dan guru-guru
SDN Sodo. Tak lupa kegiatan yang telah direncanakan dengan baik oleh mahasiswa
program pascasarjana jurusan pendidikan dasar ini juga dihadiri oleh Prof. Dr.
Marsigit, M. A.
Kegiatan ini direncanakan
dengan baik oleh tim dimulai dari penyusunan perangkat pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan learning
trajectory. Oleh karena itu Rencana Pelaksaan Pembelajaran sudah sangat
baik memuat sintak yang mencerminkan strategi, pendekatan, model dan metode
serta dilengkapi dengan learning trajectory. Dari membaca RPP, observer sudah
dapat melihat materi yang telah diajarkan sebelumnya dan memprediksi materi
yang dibelajarkan saat itu serta materi lanjutannya.
Dalam pelaksanaannya sungguh
sangat memuaskan, hal ini diucapkan oleh guru model itu sendiri. Sebagai guru
sangat tidak menyangka bahwa siswa memiliki potensi luar biasa. Siswa dapat
mengkonstruk pengetahuannya sendiri. Dan sesuai dengan yang dikatakan oleh
Prof. Marsigit bahwa orang terlahir di dunia itu dipercaya. Sebagai seorang
guru seharusnya memiliki suatu pikiran positif terhadap siswa-siswanya, bahwa
siswa-siswanya merupakan siswa akuntabilitas apabila siswa diberdayakan dengan
baik.
Pelaksanaan pembelajaran
secara keseluruhan berjalan dengan baik dan lancar. Memang tak ada hal yang
sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah, pada pelaksanaan pembelajaran
terdapat satu accident kecil karena
kesalahan dalam pembagian kelompok. Saat pembagian kelompok guru menjadikannya
sebagai kompetisi dan juga diberi waktu yang sangat singkat sehingga ada
seorang siswa yang terjepit meja. Selain itu apersepsi yang tidak sesuai dengan
rencana pembelajaran juga menjadi masukan dari beberapa observer. Namun ada hal
yang menarik dari kegiatan yang dilaksanakan. Kegiatan apersepsi berbeda dengan
pembelajaran-pembelajaran biasanya karena dilakukan oleh setiap siswa dalam
kegiatan mini dengan mengerjakan soal kecil tentang cita-cita.
Pada saat pembelajaran sudah
dapat meminimalisir adanya kelompok semu, yakni guru masih memberi petunjuk
secara klasikal. Tetapi ada beberapa anak yang masih berdiskusi dengan kelompok
lain yang tidak terlihat oleh pengamatan guru. Kemudian pada makanan yang
digunakan sebagai media lebih baik jika dipilih makanan sehat, bukan mie
instan. Selanjutnya akan lebih bagus jika dari kubus yang dibongkar langsung
dijiplak jarring-jaringnya oleh siswa, sehingga siswa menemukan berdasarkan
pengalaman langsung.
Namun terlepas dari
kekurangan tersebut ada banyak hal yang sudah baik dari kegiatan ini. Pada
perangkat pembelajarannya sudah sangat baik. Hal ini dikarenakan perangkat
pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan learning trajectory serta atas
dukungan dan bimbingan dari Prof. Marsigit. Sehingga ada banyak hal dari proses
pembelajaran yang berbeda dan benar-benar memberikan kepercayaan penuh kepada
siswa. Siswa dibiarkan mengkonstruk pengetahuannya sendiri secara kolaboratif
dengan rekannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar